3.4 Menganalisis
keterampilan gerak seni dan olahraga bela diri untuk menghasilkan gerak
yang efektif **)
4.4 Mempraktik-kan hasil analisis
keterampilan gerak seni dan olahraga bela diri untuk
menghasilkan gerak yang efektif **)
Materi Bahan Ajar : Pencak Silat
Alokasi Waktu : 1x 2 JP
Kelas
: X IPA 1 dan X IPA 2
Pengertian pencak silat
Istilah silat dikenal secara luas di Asia
Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak
silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran
seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia. Nama
"pencak" digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di
Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya, kini istilah
"pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan
gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.
Pencak silat atau silat adalah
suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara (Indonesia). Seni bela diri ini secara luas dikenal di
Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan
Thailand selatan sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusantara.
Induk organisasi pencak silat di
Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang
mewadahi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan
Pencak Silat Antara Bangsa (Pesilat), yang dibentuk oleh Indonesia,
Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sejarah singkat pencak silat
Pencak silat merupakan salah satu jenis kesenian dan juga olahraga yaitu seni
bela diri yang berasal dari Asia Tenggara di antaranya Malaysia, Brunei,
Singapura, Filipina, Thailand, dan juga Indonesia Negara kita. Pencak silat ini
merupakan tradisi kesenian yang di sebar melalui tradisi Melayu Nusantara.
Hingga seiring berjalannya waktu, jenis kesenian bela diri ini juga mulai
tersebar ke Negara Vietnam yang disebarkan oleh orang Indonesia. Hingga kini
Negara Vietnam melahirkan pesilat-pesilat yang tangguh dan mendirikan
organisasi induk pencak silat di Negara Indonesia yang diberi nama Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Pencak silat telah tersebar ke seluruh kepulauan Nusantara sejak abad ke-7
Masehi. Namun, sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan kapan dan
bagaimana asal mula tersebar pencak silat ini. Ada yang mengatakan kalau pencak
silat ini tersebar karena adanya keterampilan dari berbagai suku asli di
Indonesia. Keterampilan-keterampilan tersebut di antaranya seperti berperang
yang menggunakan parang, perisai, dan juga tombak. Contohnya seperti tradisi
dan adat di kepulauan Nias yang mana terdapat suku yang bernama suku Nias telah
menyebarkan seni bela dirinya sesuai adatnya yaitu dengan menggunakan senjata
parang. Yang dipercaya bahwa hingga abad ke-20, suku Nias tidak tersentuh sama
sekali oleh budaya luar.
Istilah dalam pencak silat
1. Kuda-kuda:
adalah posisi menapak kaki untuk memperkukuh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat
dan kukuh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah
dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar
titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
2. Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah
sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan).
Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah
mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan
kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan
suatu serangan yang cepat.
3. Langkah:
Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam
permainan silat yang baik dan benar.
4. Kembangan:
adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan,
mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh.
Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat
mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan
silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda
menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu
bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan
gerakan.
5. Buah:
Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang.
Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat
biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci,
melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
6. Jurus:
pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan
dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk
menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat
dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah,
atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat
digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
7. Sapuan
dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh
dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit
(menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
8. Kuncian: adalah teknik untuk
melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti
senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat
yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu
musuh.
Aspek dan bentuk
Terdapat 4 aspek utama dalam pencak
silat, yaitu:
1. Aspek Mental
Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan
karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu
seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain untuk
mencapai tingkat tertinggi keilmuannya.
2. Aspek Seni
Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu
aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya
menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana
tradisional.
3. Aspek Bela
Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai
ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilah silat, cenderung
menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4. Aspek Olah
Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting.
Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh. Kompetisi ialah bagian
aspek ini. Aspek olahraga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk
jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
Tata tertib pencak silat
Sejalan dengan norma dan nilai budaya
khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan
dilakukan dengan saksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya sebagai
berikut.
· Upacara
pembukaan latihan yang terdiri atas:
- Menyiapkan
barisan;
- Berdoa
dipimpin oleh pelatih;
-
Pembacaan "prasetya pesilat Indonesia"
-
Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin barisan.
· Pemanasan
· Latihan
inti
· Pendinginan
· Upacara
penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan
Nilai positif pencak silat
1. Kesehatan
dan kebugaran;
2. Membangkitkan
rasa percaya diri;
3. Melatih
ketahanan mental;
4. Mengembangkan
kewaspadaan diri yang tinggi;
5. Membina
sportifitas dan jiwa kesatria;
6. Disiplin
dan keuletan yang lebih tinggi.
Sumber referensi:
Wikipedia indonesia
https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwif9Li5j57kAhXNe30KHezyDXQQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.olahragakesehatanjasmani.com%2F2014%2F12%2Flatihan-pembentukan-sikap-dan-gerak.html&psig=AOvVaw38uWWhSeqEl3zX9XFCT9WJ&ust=1566825789767032https://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&ved=2ahUKEwiUwKeM3YflAhVU7HMBHaS8CuUQjRx6BAgBEAQ&url=https%3A%2F%2Faturanpermainan.blogspot.com%2F2018%2F08%2Fteknik-bantingan-judo-dan-gambarnya.html&psig=AOvVaw22_m6f09Vd797DziU7mRlP&ust=1570454279925588
Tidak ada komentar:
Posting Komentar