Rabu, 09 November 2022

ATLETIK LARI SPRINT

 Materi Pokok               : Materi Atletik (lari jarak pendek)

 Alokasi Waktu             : 3 x 45 menit 

Kelas                            : XII IPS 1

 

A.     Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

 

Kompetensi Dasar (KD)

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3 Merancang simulasi perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar yang disusun sesuai peraturan

3.3.1 Menganalisis cara melakukan start lari jarak pendek

4.3 Mempraktikkan hasil rancangan

simulasi perlombaan jalan

cepat, lari, lompat dan lempar

yang disusun sesuai peraturan*

4.3.1 Mempraktikkan hasil rancangan  perlombaan lari jarak pendek

(start, gerakan jalan cepat, dan memasuki garis finis menempuh

jarak tertentu)

 

B.      Pengantar

 

Atletik dikenal sebagai induk dari berbagai cabang olahraga, yang merupakan gerak dasar manusia yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Cabang olahraga Atletik sendiri terbagi menjadi dua nomor yaitu nomor lintasan dan nomor lapangan. Dari nomor lintasan dan nomor lapangan itu terbagi lagi, untuk nomor lintasan terdiri dari nomor lari dan jalan . Sedangkan di nomor lapangan terdiri dari nomor lompat (Jump) dan lempar (Throw). Adapun pembagiannya sebagai berikut :  

A.      Nomor-nomor cabang  Atletik

1.    Nomor Lari     Lari jarak pendeklari jarak menengah, lari jarak jauh, lari halang rintang, jalan cepat.

2.    Nomor Lompat          = lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, lompat galah.

3.    Nomor Lempar          Tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing, lontar martil.

Lari cepat merupakan salah satu cabang atletik dengan jarak pendek/100 m dan menggunakan start jongkok.

A. NOMOR LARI  

·  Lari jarak pendek = 100, 200, 400 m  

·  Lari jarak menengah = 800 dan 1500 m

·  Lari jarak jauh = 5000, 10000 m dan Marathon 42,195 km

·  Lari halang rintang (Steeplechase)

·  Jalan Cepat, terdiri dari jarak mulai 3000 m, 5000 m, 10.000 m, 20.000 m, 50.000

B.  Pengertian lari jarak pendek

Lari jarak pendek atau yang disebut juga sebagai sprint adalah salah satu olahraga lari yang menempuh jarak pendek dalam durasi waktu yang singkat.  Pada suatu olimpiade, lari jarak pendek yang dipertandingkan adalah lari dengan jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Start adalah teknik yang paling penting dalam olahraga atletik, khususnya cabang lari. Khusus lari jarak pendek, start yang digunakan adalah start jongkok dan teknik ini harus dikuasai dengan benar.

 

Pengertian Start Jongkok

Posisi tubuh dalam melakukan start jongkok bukanlah layaknya seseorang yang berjongkok. Namun, awalannya dilakukan dengan beberapa bagian tubuh berada di bawah. Posisi tubuh saat melakukan start jongkok juga ditopang oleh tolakan supaya atlet lebih cepat dalam berakselerasi.

Start jongkok ini dipakai untuk seluruh nomor lari jarak pendek, mulai dari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain itu, start ini pun dipakai untuk lari estafet dan lari gawang.

Start jongkok juga memberikan tingkat kesulitan untuk pelari jarak pendek selain adu kecepatan. Maka dari itulah, keberhasilan melakukan start jongkok juga jadi penentu seorang pelari mampu mencapai garis finis lebih dulu.

Dalam melakukan start jongkok, ada tiga aba-aba yang perlu diperhatikan. Fokus pada aba-aba ini dan kamu akan sukses melakukan start jongkok.

1. Bersedia

Aba-aba ini akan dikumandangkan setelah para pelari berada di masing-masing jalur mereka. Saat aba-aba ‘bersedia’, pelari menempatkan dua kaki mereka ke balok lari dan salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Posisi telapak tangan terbuka dan berada tepat di belakang garis start. Posisi badan rileks dan pandangan mata melihat lurus ke depan.



2. Siap

Aba-aba ini mengharuskan kamu untuk lebih bersiap melakukan lari. Saat aba-aba ‘Siap’, lutut dan pantat diangkat hingga setinggi bahu. Kepala sedikit menunduk untuk menjaga keseimbangan waktu pertama kali berlari. Atur napas supaya tubuh lebih rileks dan fokus untuk aba-aba selanjutnya.



3. Yak

Pelari harus mulai memacu kecepatannya. Aba-aba ‘Yak’ atau ditandai dengan suara letusan pistol mewajibkan pelari mulai melakukan tolakan di balok untuk mendorong tubuh untuk berlari maju. Posisi tubuh condong ke depan dengan didukung oleh ayunan kedua tangan yang selaras. Capai kecepatan maksimal sampai ke garis finis.



4.      Posisi pada saat berlari

Jagalah posisi bahu supaya tetap turun dan rileks. Posisi kepala harus sejajar dengan anggota tubuh di bawahnya. Lalu, posisikanlah lengan dengan longgar diikuti dengan siku yang ditekuk hingga 90 derajat.  Setelah itu, gerakkanlah siku lurus ke belakang. Kemudian, ayunkanlah tangan ke depan. Ketika telapak kaki menyentuh lintasan, angkatlah jari kaki ke arah tulang kering hingga telapak kaki membentuk posisi horizontal.

 

Posisi saat memasuki garis finish

Pada fase memasuki garis finish dengan cara mencondongkan dada kemudian menjatuhkannya ke depan. lalu salah satu bahu dijatuhkan ke depan. Larilah secepat mungkin, sampai beberapa meter garis finish terlewati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senam lantai X 8

   Senam Lantai  Mata Pelajaran      : Penjaskes Guru. B. Study     : Desrika Redi Sanjaya, S.Pd Materi     `            : Guling depan dan ...