Materi Pokok : Materi
Atletik (lari jarak pendek)
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Kelas : XII IPA 5
A.
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar (KD) |
Indikator Pencapaian Kompetensi |
3.3 Merancang simulasi
perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar yang disusun sesuai
peraturan |
3.3.1 Menganalisis cara
melakukan start lari jarak pendek |
4.3 Mempraktikkan
hasil rancangan simulasi perlombaan
jalan cepat, lari, lompat dan
lempar yang disusun sesuai
peraturan* |
4.3.1 Mempraktikkan hasil
rancangan perlombaan lari jarak
pendek (start, gerakan jalan cepat, dan
memasuki garis finis menempuh jarak tertentu) |
B.
Pengantar
Atletik
dikenal sebagai induk dari berbagai cabang olahraga, yang merupakan gerak dasar
manusia yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Cabang olahraga Atletik sendiri terbagi menjadi dua nomor
yaitu nomor lintasan dan nomor lapangan. Dari nomor lintasan dan nomor lapangan
itu terbagi lagi, untuk nomor lintasan terdiri dari nomor lari dan jalan .
Sedangkan di nomor lapangan terdiri dari nomor lompat (Jump) dan lempar
(Throw). Adapun pembagiannya sebagai berikut :
A.
Nomor-nomor cabang Atletik
1. Nomor Lari = Lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari halang rintang, jalan cepat.
2. Nomor Lompat = lompat jauh, lompat jangkit,
lompat tinggi, lompat galah.
3. Nomor Lempar = Tolak peluru, lempar cakram, lempar lembing, lontar martil.
Lari cepat merupakan
salah satu cabang atletik dengan jarak pendek/100 m dan menggunakan start
jongkok.
A. NOMOR LARI
· Lari jarak pendek = 100, 200, 400
m
· Lari jarak menengah = 800 dan 1500
m
· Lari jarak jauh = 5000, 10000 m
dan Marathon 42,195 km
· Lari halang rintang (Steeplechase)
· Jalan Cepat, terdiri dari jarak
mulai 3000 m, 5000 m, 10.000 m, 20.000 m, 50.000
B.
Pengertian lari jarak pendek
Lari jarak pendek
atau yang disebut juga sebagai sprint adalah salah satu olahraga lari yang
menempuh jarak pendek dalam durasi waktu yang singkat. Pada suatu
olimpiade, lari jarak pendek yang dipertandingkan adalah lari dengan jarak 100
meter, 200 meter, dan 400 meter.
Start adalah teknik yang paling penting dalam olahraga atletik,
khususnya cabang lari. Khusus lari jarak pendek, start yang digunakan adalah
start jongkok dan teknik ini harus dikuasai dengan benar.
Pengertian Start Jongkok
Posisi tubuh dalam melakukan start jongkok bukanlah layaknya
seseorang yang berjongkok. Namun, awalannya dilakukan dengan beberapa bagian
tubuh berada di bawah. Posisi tubuh saat melakukan start jongkok juga ditopang
oleh tolakan supaya atlet lebih cepat dalam berakselerasi.
Start jongkok ini dipakai untuk seluruh nomor lari jarak pendek,
mulai dari 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain itu, start ini pun
dipakai untuk lari estafet dan lari gawang.
Start jongkok juga memberikan tingkat kesulitan untuk pelari jarak pendek
selain adu kecepatan. Maka dari itulah, keberhasilan melakukan start jongkok
juga jadi penentu seorang pelari mampu mencapai garis finis lebih dulu.
Dalam melakukan start jongkok, ada tiga aba-aba yang perlu
diperhatikan. Fokus pada aba-aba ini dan kamu akan sukses melakukan start
jongkok.
1. Bersedia
Aba-aba ini akan dikumandangkan setelah para pelari berada di
masing-masing jalur mereka. Saat aba-aba ‘bersedia’, pelari menempatkan dua
kaki mereka ke balok lari dan salah satu lutut kaki menyentuh lantai. Posisi
telapak tangan terbuka dan berada tepat di belakang garis start. Posisi badan
rileks dan pandangan mata melihat lurus ke depan.
2. Siap
Aba-aba ini mengharuskan kamu untuk lebih bersiap melakukan lari.
Saat aba-aba ‘Siap’, lutut dan pantat diangkat hingga setinggi bahu. Kepala
sedikit menunduk untuk menjaga keseimbangan waktu pertama kali berlari. Atur
napas supaya tubuh lebih rileks dan fokus untuk aba-aba selanjutnya.
3. Yak
Pelari harus mulai memacu kecepatannya. Aba-aba ‘Yak’ atau ditandai
dengan suara letusan pistol mewajibkan pelari mulai melakukan tolakan di balok
untuk mendorong tubuh untuk berlari maju. Posisi tubuh condong ke depan dengan
didukung oleh ayunan kedua tangan yang selaras. Capai kecepatan maksimal sampai
ke garis finis.
4. Posisi
pada saat berlari
Jagalah posisi bahu supaya
tetap turun dan rileks. Posisi kepala harus sejajar dengan anggota tubuh di
bawahnya. Lalu, posisikanlah lengan dengan longgar diikuti dengan siku yang
ditekuk hingga 90 derajat. Setelah itu, gerakkanlah siku lurus ke
belakang. Kemudian, ayunkanlah tangan ke depan. Ketika telapak kaki menyentuh
lintasan, angkatlah jari kaki ke arah tulang kering hingga telapak kaki
membentuk posisi horizontal.
Posisi
saat memasuki garis finish
Pada fase memasuki garis finish
dengan cara mencondongkan dada kemudian menjatuhkannya ke depan. lalu salah
satu bahu dijatuhkan ke depan. Larilah secepat mungkin, sampai beberapa meter
garis finish terlewati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar